Proyek baru akan memberikan dukungan praktis untuk meningkatkan dampak data terbuka bagi inisiatif-inisiatif open cities.
“Sukses atau kegagalan kita untuk membangun kota-kota berkelanjutan akan menjadi faktor utama yang menentukan kesuksesan agenda pembangunan PBB setelah tahun 2015.” – John Wilmoth, Direktur, Divisi Populasi PBB
Proses urbanisasi yang cepat membawa banyak tantangan bagi para pemimpin kota. Mereka harus memenuhi kebutuhan masyarakat kota yang beragam: kebutuhan ini mencakup infrastruktur dan transportasi, hingga pendidikan dan kesehatan. Identifikasi dan pengembangan solusi tantangan-tantangan ini merupakan faktor penentu dalam mencapai target-target pembangunan – teknologi dan data dapat memainkan peranan penting. Oleh karena itu, pada hari ini, kami dengan bangga mengumumkan bahwa kami bermitra dengan Making All Voices Count dalam meluncurkan “Inovasi untuk Open Cities” – proyek baru yang dirancang untuk memanfaatkan potensi data terbuka dalam meningkatkan kota-kota yang berkembang dengan sangat cepat, rumah-rumah yang lebih efisien bagi masyarakat.
“Kota-kota Cerdas”
Saat ini, kota-kota di seluruh Indonesia sudah mulai membentuk unit-unit yang terinspirasi dari startup dan meluncurkan inisiatif “Kota Cerdas” dalam memanfaatkan teknologi dan data untuk perencanaan yang lebih baik, alokasi sumber daya yang lebih efisien dan administrasi publik yang lebih “cerdas”. Akan tetapi, seringkali program-program ini gagal melibatkan masyarakat dalam membentuk kota mereka dan kebijakan yang harus mereka patuhi. Secara global, semakin banyak kota yang mulai membalikkan kecenderungan ini dengan cara meluncurkan perusahaan-perusahaan inovatif yang menggabungkan keunggulan teknologi dan data dengan penekanan pada pemberdayaan masyarakat untuk menjadi “inisiatif kota cerdas yang berorientasi pada masyarakat.”
Data Terbuka sebagai Pelaksana
Web Foundation meyakini bahwa data terbuka dapat menjadi faktor penentu dalam mendorong partisipasi masyarakat, dan hal ini terbukti benar terutama di perkotaan. Keterbukaan data yang mendorong urbanisasi sangatlah penting. Saat masyarakat, pemerintah daerah dan usaha kecil semua memiliki akses ke informasi yang menjadi dasar pembuatan keputusan, mereka dapat menggabungkan keahlian untuk menangani tantangan-tantangan perkotaan dengan lebih cepat dan efektif.
Dalam dua tahun terakhir, kami telah memulai dan mengembangkan beberapa insiatif data terbuka di beberapa kota di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara:
- Di bawah kepemimpinan Gubernur Ahok Basuki, pemerintah daerah Jakarta telah menggunakan inovasi, teknologi dan data sebagai alat untuk membuat administrasi kota menjadi lebih efektif, transparan dan responsif. Kami mendukung upaya mereka untuk mengeluarkan data pemerintah terbuka dari berbagai sektor, termasuk kinerja lembaga-lembaga nasional dan subnasional. Kami juga bermitra dengan organisasi masyarakat sipil, seperti Indonesian Procurement Watch untuk membuka data pengadaan di Jakarta. Saat ini, kami memberikan akses kepada warga negara Indonesia dan masyarakat sipil agar dapat menggunakan data ini untuk mengadvokasi perubahan yang nyata.
- Di Banda Aceh kami memperlihatkan dampak nyata dengan cara mempertemukan pemerintah dan masyarakat sipil dengan tujuan untuk menangani masalah-masalah pendidikan dan kesehatan, yang mengarah kepada pembentukan dan implementasi kebijakan data terbuka di daerah.
- Melalui proyek-proyek kami di Yogyakarta dan Surakarta di Indonesia, serta La Trinidad dan Kidapawan di Filipina, kami tidak hanya mengeksloprasi jaringan praktisi data terbuka dan bekerja sama dengan berbagai organisasi dari sektor-sektor lain, kami juga menangani beberapa topik seperti anggaran pendidikan dan transparansi fiskal. Perspektif baru ini menciptakan cara-cara alternatif, inovatif dan adaptif untuk menggunakan data terbuka dalam memecahkan masalah-masalah sosial.
Melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, kelompok-kelompok sipil, jurnalis dan peneliti, kami menunjukkan kegunaan pendekatan yang mempertimbangkan konteks lokal dalam menggunakan data terbuka.
Proyek “Inovasi untuk Open Cities”
Sekarang, kami akan memanfaatkan kesuksesan dan momentum proyek-proyek ini dengan cara berfokus pada “Open Cities”. Kami ingin mendorong para inovator di tingkat daerah untuk mengembangkan dan menguji solusi-solusi berbasis data terbuka yang berkontribusi terhadap open cities yang inklusif, berkelanjutan dan bertumbuh. Secara spesifik:
- Kami akan memberikan ruang dan wadah bagi para aktivis, social entrepreneurs dan hackers sipil untuk berkumpul bersama. Kami akan mengadakan serangkaian kegiatan rutin yang akan memungkinkan dialog dan kolaborasi yang membangun antara kelompok-kelompok yang berbeda. Misalnya, pejabat pemerintah diundang untuk membahas mengenai sisi penawaran data pemerintah, dan sebaliknya mereka akan mendapatkan keuntungan dari ide-ide inovasi para pemakai potensial. Demikian juga, kelompok masyarakat sipil dapat berinteraksi dengan para ahli teknologi dan data dalam membuat pendekatan bersama untuk menangani tantangan-tantangan sosial, politik dan ekonomi dengan data.
- Kami akan secara aktif mendukung budaya untuk mengembangkan dan menguji ide, prototipe dan solusi inovatif berbasis data dalam mengatasi tantangan-tantangan praktis. Kami akan mendukung para individu dan organisasi yang tertarik untuk memanfaatkan data terbuka dengan memberikan bimbingan bagi proyek mereka, untuk meningkatkan atau mempercepat akses, analisis, pemahaman, dan sosialisasi data untuk mengatasi tantangan-tantangan perkotaan yang paling mendesak. Kami akan membina lima proyek yang berfokus pada perencanaan kota, lingkungan, manajemen risiko dan bencana, dan pengadaan, dan menargetkan solusi yang sudah ada dan memiliki potensi untuk disempurnakan dan diskalakan – kami tidak akan menciptakan kembali sesuatu yang sudah ada. Kami tertarik untuk secara bersama-sama membuat dan mengembangkan alat, produk pengetahuan, peta proses, dan layanan yang akan meningkatkan potensi data dari berbagai sumber untuk menghasilkan dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas.
- Secara umum, kami bermaksud untuk memengaruhi pembuatan kebijakan. Melalui proyek Inovasi untuk Open Cities, kami juga bermaksud untuk membuka kesempatan belajar dan memengaruhi pembuatan kebijakan. Kami berharap bahwa proyek ini dapat membuka jalan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kota-kota, bagaimana tantangan-tantangan ini diatasi, dan mengidentifikasi kesempatan untuk mengambil tindakan dengan menggunakan data terbuka. Hal ini akan memberikan kontribusi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih bernuansa mengenai nilai data terbuka bagi program Kota-kota Cerdas secara global, dan memengaruhi wacana publik dengan penekanan yang lebih kuat kepada masyarakat daripada teknologi dalam desain dan eksekusi inisiatif-inisiatif ini.
Pada tanggal 26 Mei, kami secara resmi meluncurkan proyek Inovasi untuk Open Cities di Hotel Alila di Jakarta. Dalam kesempatan ini, para praktisi data terbuka dari berbagai kota di Indonesia akan menceritakan pengalaman mereka mengenai cara pemerintah daerah membuka data, serta cara mereka melibatkan masyarakat untuk mendorong pemanfaatan data. Kami berharap akan ada diskusi mengenai bagaimana data ini relevan dan dapat digunakan untuk menciptakan kota yang terbuka, inklusif dan bertumbuh.
Kami ingin mendengar pendapat Anda mengenai proyek Inovasi untuk Open Cities – Innovation and Engagement Manager, Antya Widita, akan mengelola proyek tersebut. Anda bisa menghubunginya di antya@jakarta.labs.webfoundation.org atau kirimkan pesan melalui Twitter @AntyaWidita
Ikuti juga Twitter Lab Jakarta @ODLabJkt untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai kegiatan-kegiatan kami.
Leave a Reply